Saturday, June 30, 2012

SoftSkill :: Ilmu Budaya Dasar -- Manusia dan Harapan

Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian, harapan menyangkut masa depan.
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka seseorang perlu berusaha dengan sungguh-sungguh. Di samping itu, harus pula mengimbanginya dengan selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan berhubungan dengan cita-cita, di mana cita-cita merupakan impian yang disertai dengan tindakan dan juga diberikan batas waktu. Jadi jika kita bermimpi untuk menjadi pengusaha yang sukses, maka itu harus disertai dengan usaha den doa seperti halnya harapan. Jangan hanya berandai-andai saja. Serta jangan lupa diberikan target waktu sehingga kita punya timeline kapan hal tersebut ingin kita realiasasikan.
Sejak kecil kita pasti dinasehati oleh orang tua atau guru untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit. Semua itu memang benar karena dengan adanya cita-cita atau impian dalam hidup, kita akan membuat menjadi lebih bersemangat dan lebih bekerja keras lagi untuk menggapai kehidupan yang lebih baik di dunia.
Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain, dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak.
Dalam bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail dan fanatik karena kita bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai. Sebagai contohnya adalah seseorang yang punya cita-cita menjadi dokter. Ketika dia tidak masuk jurusan IPA dia stress, lalu gagal dalam SPMB program studi kedokteran dia stress, dan seterusnya.
Tidak semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak dengan hidup yang berkecukupan. Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita, kita bisa mempelajari kisah sukses orang lain, membaca biografi tokoh dan lain sebagainya, atau bisa pula melihat film motivasi hidup seperti Laskar Pelangi.
Jika dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu: keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.

Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan?
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yaitu hidup di tengah-tengah  suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusia pun yang luput dari pergaulan hidup. Di tengah - tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang, baik fisik/jasmani maupun mental/spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
  1. Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan, dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Seperti halnya orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak menjadi gagal.
Kodrat juga ada pada binatang dan tumbuhan, karena mereka juga perlu makan, berkembang biak, dan nantinya akan mati pula. Antara kodrat binatang dan kodrat tumbuhan, yang mendekati kodrat manusia adalah kodrat binatang, walaupun sangat banyak juga perbedaannya. Perbedaan antara kedua mahluk itu, adalah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak. Budi adalah akal, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan. Sebab jika orang akan memilih, dia harus mengetahui terlebih dahulu barang yang akan dipilihnya. Dengan budinya itu, manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah. Dan dengan kehendaknya, manusia dapat memilih suatu hal dan mengusahakannya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan, dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, atau hidup bersama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.
  1. Dorongan Kebutuhan Hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu secara garis besamya dapat dibedakan atas dua hal, yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
a)      Kebutuhan Jasmani
Kebutuhan ini menyangkut fisik manusia, bisa berupa sandang, pangan, dan papan, seperti makan, minum, pakaian, rumah, dan lain sebagainya.
b)      Kebutuhan Rohani
Kebutuhan ini menyangkut batiniah manusia, seperti, hiburan, ketenangan hidup, keberhasilan ,dan lain sebagainya.
Untuk memenuhi kedua kebutuhan tersebut, manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah maupun kemampuan berpikirnya. Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan manusia atau kebutuhan manusia itu antara lain:
a)      Kelangsungan hidup (survival)
b)      Keamanan (safety)
c)       Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d)      Diakui lingkungan (status)
e)      Perwujudan cita-cita (self actualization)

SoftSkill :: Ilmu Budaya Dasar -- Manusia dan Kegelisahan

Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak adanya ketenteraman hati, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas, dan lain sebagainya. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang sedang tidak memiliki ketenteraman hati, merasa khawatir terhadap sesuatu, tidak tenang dalam bersikap dan bertingkah laku, tidak sabar dalam menanti sesuatu, ataupun sedang dalam kecemasan. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak-gerik seseorang dalam situasi tertentu. Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi kecemasan, di mana kecemasan itu sendiri berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara etimologi disebutkan bahwa seseorang dapat mengalami frustasi karena apa yang diinginkannya tidak tercapai. Sigmund Freud, seorang ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang dapat menimpa manusia, yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik, dan kecemasan moril.
  1. Kecemasan Kenyataan (Obyektif)
Adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat dari pengamatan atau bahaya dari dunia luar. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan ini mungkin saja berasal dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut jika berada dekat dengan benda-benda tertentu dalam keadaan tertentu pula dalam lingkungan.
Kecemasan kenyataan ini merupakan suatu kenyataan yang pernah dialami oleh seseorang di masa lalu yang membuatnya menjadi shock. Sebagai contohnya, seorang wanita yang pernah mengalami kejadian penjambretan, ketika diajak kembali ke tempat tersebut dia akan menjadi gelisah karena takut hal tersebut akan terulang lagi padanya.
  1. Kecemasan Neorotis
Adalah kecemasan yang timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Sigmund Freud membagi  kecemasan ini menjadi tiga macam, yaitu kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, bentuk ketakutan yang irasional (phobia), dan rasa takut lain seperti gugup, gagap, dan lain sebagainya.
Kecemasan neorotis ini muncul karena adanya penyesuaian diri dengan lingkungan, takut akan hal yang dibayangkannya atau takut yang dibuat-buat sendiri sehingga menekan ego. Kecemasan ini membuat seseorang menjadi gelisah akan suatu hal buruk yang sedang dibayangkannya akan menjadi sebuah kenyataan. Sebagai contohnya,  ayah Dedi akan dipindahkan ke kota lain dan semua keluarganya harus ikut pindah pula ke kota tersebut. Kecemasan neoritis Dedi pun memuncak ketika ayahnya membicarakan hal tersebut kepadanya. Dia membayangkan bahwa hidupnya di daerah tersebut akan menjadi tidak sebahagia di tempat yang dia tinggali sekarang karena kota baru tempat di mana ayahnya akan dipindahkan tersebut terletak di suatu daerah yang terpencil yang jauh dari tempat hiburan, di mana Dedi sudah terbiasa untuk tinggal di kota besar yang banyak tempat hiburannya.
  1. Kecemasan Moril
Adalah kecemasan yang disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi, antara lain iri, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Semua itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Sikap seperti itulah yang sering membuat orang merasa khawatir, cemas, takut, gelisah, dan putus asa.
Apabila dikaji, sebab-sebab orang gelisah pada hakekatnya adalah karena takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari dalam maupun dari luar. Dalam mengatasi kegelisahan ini, pertama-tama kita mulai dari diri sendiri, yaitu dengan bersikap tenang. Dengan sikap tenang tersebut, kita dapat berpikir tenang sehingga segala kesulitan dapat teratasi.

Thursday, June 28, 2012

SoftSkill :: Ilmu Budaya Dasar -- Perbedaan Antara Kaspersky Anti-Virus (KAV), Kaspersky Internet Security (KIS), dan Kaspersky PURE

Siapa yang tidak kenal dengan Kaspersky Anti-Virus (KAV), Kaspersky Internet Security (KIS), dan Kaspersky PURE..??
Kaspersky Anti-Virus (KAV), Kaspersky Internet Security (KIS), dan Kaspersky PURE - Ketiganya merupakan perangkat lunak anti-virus terkemuka di dunia yang diklaim paling handal dalam mengatasi virus, trojan, malware, spyware, spam, dan lain sebagainya. Ketiga produk keamanan ini merupakan produk terkenal dari Kaspersky Lab, sebuah perusahaan pembuat perangkat lunak anti-virus yang didirikan oleh Eugene Kaspersky pada 1997. Perusahaan ini memiliki markas di Moskwa - Rusia, dengan kantor cabang regional di sejumlah negara, seperti Jerman, Perancis, Belanda, Inggris Raya, Polandia, Romania, Swedia, Jepang, Cina, Korea, dan Amerika Serikat.
Lalu apakah perbedaan antara Kaspersky Anti-Virus (KAV), Kaspersky Internet Security (KIS), dan Kaspersky PURE? Berikut penjelasan lengkapnya :
  • Kaspersky Anti-Virus
Merupakan produk anti-virus dari Kaspersky Lab yang secara umum mendukung pendeteksian dan pencegahan virus, trojan, worm, spyware, adware, keylogger, dan rootkit. Perbedaan mencolok antara produk ini dengan Kaspersky Internet Security (KIS) adalah tidak adanya fitur Firewall dan Network Monitoring, sehingga produk ini lebih cocok untuk penggunaan komputer personal yang aktifitas penggunanya tidak terlalu intensif menggunakan internet.
Download
Installer                : http://www.kaspersky.com/kav-trial-register
Key Finder             : http://www.mediafire.com/?gqttjtkip9dhz4s
  • Kaspersky Internet Security
Merupakan produk pengamanan internet dari Kaspersky Lab yang secara umum mendukung pendeteksian dan pencegahan malware, spam, phishing, dan kebocoran data. Produk ini memiliki fitur-fitur yang sangat lengkap, antara lain File Anti-Virus, Mail Anti-Virus, Web Anti-Virus, IM Anti-Virus, Aplication Control & System Watcher, Firewall, Anti-Spam, dan Anti-Banner. Selain itu, Kaspersky Internet Security (KIS) ini juga memiliki fitur Sandbox untuk menjalankan aplikasi pada area yang lebih terlindungi dan terisolasi dari sistem operasi.
Download
Installer                : http://www.kaspersky.com/kis-trial-register
Key Finder             : http://www.mediafire.com/?gqttjtkip9dhz4s
  • Kaspersky PURE
Merupakan produk pengamanan terbaik dari Kaspersky Lab. Bisa dikatakan produk ini adalah gabungan proteksi dari Kaspersky Anti-Virus (KAV) dan Kaspersky Internet Security (KIS). Kaspersky PURE ini memberikan jaminan proteksi penuh dari virus dan antek-anteknya serta dilengkapi dengan fitur My Parental Control yang dapat melindungi anak-anak dan remaja dari ancaman yang berhubungan dengan komputer dan penggunaan internet. Selain fitur tersebut, produk Kaspersky Lab ini juga memiliki fitur-fitur lain yang tidak kalah canggih, seperti fitur My Backup, My Encryption, My password Manager, My Control Center, dan My System Tune-Up.
Download
Installer                : http://www.kaspersky.com/pure-trial-register
Key Finder             : http://www.mediafire.com/?gqttjtkip9dhz4s

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut :


Thursday, May 10, 2012

SoftSkill :: Ilmu Budaya Dasar -- Manusia dan Tanggung Jawab

Setiap manusia harus mempunyai rasa tanggung jawab, dimana rasa tanggung jawab itu harus disesuaikan dengan apa yang telah kita lakukan. Arti dari tanggung jawab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga dapat diartikan pula bahwa tanggung jawab adalah berkewajiban memikul, menanggung segala sesuatunya, dan menanggung segala akibatnya.
Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian hidup dari manusia bahwa setiap manusia dibebani dengan tangung jawab. Apabila dikaji lebih lanjut, tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus dipikul sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat.
Tanggung jawab dapat pula diartikan sebagai ciri manusia yang beradab. Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan.
Macam-Macam Tanggung Jawab
Manusia berjuang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan adapun untuk kebutuhan orang lain. Dalam usahanya setiap manusia menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan dan membantunya yaitu kekuasaan tuhan.Dengan demikian tanggung jawab itu dapat di bedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuat nya. Berikut ini merupakan beberapa jenis tanggung jawab, yaitu:
1.             Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri itu menuntut kesadaran akan diri kita untuk memenuhi kewajiban sendiri dan mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
2.             Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan masyarakat dalam arti sempit. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejaterahaan ,keselamatan,pendidikan dan kehidupan. Sebagai anggota keluarga kita harus saling menjaga nama baik keluarga dengan sikap dan perbuatan yang kita lakukan di dalam kehidupan bermasyarakat.
3.             Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain karena manusia kedudukannya sebagai makhluk sosial yang membutuhkan manusia lain maka kita harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Berinteraksi didalam suatu kehidupan masyarakat sangat dibutuhkan karena itu bisa membuat kita saling mengenal satu dengan yang lainnya.
4.             Tanggung Jawab Terhadap Bangsa dan Negara
Suatu kenyataan lagi bahwa tiap manusia, tiap individu adalah suatu warga negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, dan bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma yang di buat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Jika perbuatan manusia itu salah maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara atas apa yang telah ia perbuat. Kita harus menjaga nama baik bangsa dan Negara kita sendiri dengan prestasi-prestasi anak bangsa.
5.             Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupan manusia agar tanggung jawab langsung terhadap tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam jenis agama. Menerima hukuman di akhirat nanti atas apa yang telah kita lakukan selama hidup di dunia ini.

SoftSkill :: Ilmu Budaya Dasar -- Manusia dan Pandangan Hidup

Setiap manusia di dunia ini tentu mempunyai pandangan hidupnya masing-masing yang perlu dipersiapkan secara rinci sejak dini agar dapat terlaksana sesuai dengan harapan pada waktu yang tepat. Pandangan hidup sendiri bersifat kodrati, yang telah diberikan oleh Tuhan kepada setiap manusia. Adapun pengertian pandangan hidup itu adalah pendapat  ataupun pertimbangan yang dijadikan sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petujuk hidup di dunia agar dapat menjalani hidup yang lebih baik lagi dengan adanya pandangan hidup tersebut. Pendapat atau pertimbangan di sini merupakan hasil pemikiran manusia itu sendiri yang berdasarkan pengalaman hidup atau sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pada dasarnya, pandangan hidup mempunyai empat unsur yang saling terkait satu sama lain yang tidak dapat terpisahkan, yaitu cita-cita, kebijakan, usaha, dan keyakinan atau kepercayaan. Yang dimaksud dengan cita-cita adalah apa yang ingin dicapai dengan usaha atau perjuangan yang akan ditempuh untuk mendapatkannya. Tujuan yang ingin dicapai adalah kebajikan. Kebajikan adalah segala sesuatu hal yang baik yang dapat manusia itu bahagia, makmur dan tentram. Usaha atau perjuangan yaitu kerja keras yang dilandasi oleh kepercayaan dan keyakinan. Keyakinan atau kepercayaan itu dapat diukur dengan  kemampuan akal, kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan.
Seperti yang sedang berkembang di berbagai penjuru dunia saat ini, yaitu semakin maraknya kasus terorisme dan bom bunuh diri yang mengatasnamakan agama yang merenggut banyak korban dan materi yang tidak sedikit. Masalah ini terjadi akibat kurang tepatnya pandangan suatu kelompok terhadap masalah kehidupan yang sedang terjadi.  Mereka menafsirkan suatu ajaran secara sepotong-sepotong dan hanya berdasarkan pada satu atau dua sumber saja tanpa melihat keadaan sekitarnya.
Mereka berpandangan bahwa semua orang yang menentang atau memusuhi keyakinannya adalah musuh bagi mereka dan itu harus dimusnahkan dari muka bumi ini untuk terciptanya kehidupan yang aman dan sejahtera. Padahal jika diperhatikan lebih dalam sebenarnya pandangan mereka terhadap masalah tersebut adalah kurang tepat, tidak sewajarnya orang yang keliru ditiadakan tanpa memberi kesempatan untuk kembali ke jalan yang benar.
Akan tetapi nampaknya pandangan seperti itu seperti sudah mendarah daging pada diri mereka dan para pengikutnya. Bahkan mereka beranggapan bahwa jika melakukan hal tersebut maka akan mendapat suatu pahala yang besar dan kalaupun mereka meninggal dalam menjalankan aksi mereka tersebut dianggap sebagai mati syahid. Padahal jika dinilai justru perbuatan yang mereka lakukan itu sangat sangat biadab dan tidak berperikemanusiaan.
Lebih parahnya lagi, mereka juga tidak segan-segan untuk menyebarkan ajarannya tersebut kepada orang-orang yang di sekitar mereka sehingga pengikut mereka menjadi bertambah banyak. Dan hal tersebut tidak akan berhenti sebelum apa yang mereka inginkan tercapai.
Seperti yang kita lihat sekarang ini, meskipun pimpinan gembong teroris sudah banyak yang tertangkap tetapi terorisme masih terus terjadi. Hal tersebut dikarenakan bahwa ajaran yang mereka ajarkan masih belum mati dan terus berjalan sehingga siapa saja bisa menerukan ajaran tersebut meskipun sang pemimpin telah tiada, karena mereka bisa membentuk kader-kader pemimpin baru.   
Untuk masalah tersebut hal yang harus dibenahi sebenarnya adalah pandangan hidup pada pribadi masing masing orang tersebut. Kalau yang dibasmi adalah pemimpinnya itu belum bisa menuntaskan permasalahan karena pengikutnya masih banyak dan hal itu sulit untuk ditelusuri satu per satu. Kalau pandangan hidup mereka sudah kembali ke jalan yang benar, tidak perlu lagi diperintah pun mereka akan menghentikan aksi yang mereka jalankan sekarang ini dengan kesadaran pribadi.
Pandangan hidup banyak sekali macam dan ragamnya. Akan tetapi berikut adalah klasifikasi berdasarkan asalnya, antara lain:
1.             Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.             Pandangan hidup yang berupa ideologi, yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara tersebut.
3.             Pandangan hidup hasil renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Orang yang memiliki pandangan hidup pasti memiliki tujuan, dan tujuan ini biasa disebut cita-cita. Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang ingin dicapai seseorang pada masa mendatang. Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan.
Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung dari tiga faktor berikut:
1.             Faktor manusia ;
2.             Faktor kondisi ; dan
3.             Faktor tingginya cita-cita
Terdapat formula sukses yang dapat kita jadikan pedoman untuk menggapai cita-cita kita. Pertama, kita harus mengubah belief system (keyakinan dan tujuan) kita. Kedua, kita harus mengubah cara berpikir kita dan emosi kita. Ketiga, mengubah segala keputusan kita yang dapat menghambat cita-cita kita. Keempat, kita harus mengubah segala tindakan-tindakan buruk kita. Dari semua itu kita akan mendapatkan hasil yang menjadi keyakinan dan tujuan kita dari awal.
Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak.
Dalam bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail dan fanatik karena kita bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai, harus disesuaikan dengan kemampuan yang kita miliki.
Tidak semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak dengan hidup yang berkecukupan. Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita kita bisa mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca atau melihat film motivasi hidup seperti Laskar Pelangi.
Langkah-langkah Berpandangan Hidup yang Baik
Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup apapun dan bagaimanapun itu untuk dapat mencapai dan berhasil dalam kehidupan yang diinginkannya. Tetapi apapun itu, yang terpenting adalah memiliki pandangan hidup yang baik agar dapat mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik pula. Adapun langkah-langkah berpandangan hidup yang baik yakni:
Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam jal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke dunia.
Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bemegara kita berpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bemegara. Begitu juga bagi yang berpandangan hidup pada agama Islam. Hendaknya kita mengerti apa itu Al-Qur’an, Hadist dan ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu mengatur kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.
Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hdiup itu sendiri.
Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri.

Meyakini
Setelah mengetahui kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dari segi kemasyarakatan maupun negara dan dari kehidupan di akherat, maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
Mengabdi       
Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akhirat.

SoftSkill :: Ilmu Budaya Dasar -- Manusia dan Keadilan

Keadilan didefinisikan sebagai suatu kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai suatu hal, baik menyangkut orang maupun benda. keadilan juga bias diartikan sebagai pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Dengan kata lain, keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Makna dari keadilan itu sendiri sebenarnya adalah keadaan di mana setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
Dalam kehidupan, setiap manusia dalam melakukan aktifitasnya pasti pernah menemukan perlakuan yang tidak adil atau bahkan sebaliknya, melakukan hal yang tidak adil. Keadilan itu sendiri memiliki sifat yang bersebrangan dengan dusta atau kecurangan. Di mana kecurangan sangat identik dengan perbuatan yang tidak baik dan tidak jujur, yang pada dasarnya merupakan penyakit hati yang dapat menjadikan orang tersebut menjadi serakah, tamak, rakus, iri hati, dan sulit untuk membedakan antara hitam dan putih lagi serta mengesampingkan nurani dan sisi moralitas.
Definisi Keadilan Menurut Para Ahli
Menurut Aristoteles, keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan di sini diartikan sebagai titik tengah antara dua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit, yang mana kedua ujung ekstrem ini dapat berupa dua orang atau benda. Gambaran lebih jelasnya, apabila ada dua orang yang mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama. Jika tidak demikian, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama sehingga akan memunculkan proporsi baru yang disebut tidak adil.
Sedangkan menurut Plato, keadilan diproyeksikan pada diri manusia sendiri, di mana akan dikatakan adil apabila seseorang dapat mengendalikan dirinya dan perasaannya dapat dikendalikan oleh akalnya. Berbeda dengan pendapat Plato, Socrates memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurutnya, keadilan akan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan kepada pemerintah? Sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat. Kong Hu Cu berpendapat bahwa keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.
Macam-Macam Keadilan
1. Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato memberikan pendapatnya bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil, setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya yang paling cocok baginya (the man behind the gun). Pendapat Plato tersebut disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut keadilan legal.
2. Keadilan Distributif
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan dapat terlaksana apabila hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are treated equally).
3. Keadilan Komulatif
Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Menurut Aristoteles, keadilan komulatif ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat.

Saturday, April 21, 2012

13 Tips dan Trik SEO

1.     Buatlah postingan yang original/ asli, bukan dari hasil copy paste dari website/ weblog orang lain.  Usahakan kita mengetik sendiri dengan hasil pemikiran dan bahasa kita sendiri. Sah-sah saja mengutip asal ikut pula disertakan sumber yang bersangkutan. Ingat!! “Google sangat suka dengan tulisan asli”.
2.             Usahakan postingan yang kita tulis berbobot dan berguna bagi pengunjung, semakin banyak pengunjung yang datang dan merasa terbantu dengan hasil postingan kita maka pengunjung tersebut akan kembali berkunjung untuk mengetahui berita terupdate dari blog kita, karena mereka beranggapan blog kita berguna bagi mereka dengan bahasa yang mudah dimengerti.
3.             Gunakanlah judul postingan dengan semenarik mungkin karena judul postingan akan diindex oleh mesin pencari, contoh saja bila pengunjung mengetikkan suatu keyword (kata kunci) di sebuah mesin pencari maka calon pengunjung akan melihat judul postingan dari seluruh dunia, kalau judul postingan blog kita menarik maka pengunjung pun akan tertarik untuk mengakses blog kita.
4.             Sering-seringlah melakukan Blog Walking atau berkunjung ke blog lain. Hal ini sangat penting karena kita di dunia maya tidak ngeblog sendirian, maka dari itu jalinlah tali silaturahim dengan sesama blogger dengan saling bertukar link maupun dengan saling memberikan komentar.
5.             Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pengunjung, jika ada. Usahakan bila kita diberi pertanyaan sempat-sempatkanlah untuk membalasnya, walaupun kita tidak bisa menjelaskan secara mendetail. Hal ini dilakukan agar terjalin komunikasi dan interaksi antara pemilik website atau weblog dengan pengunjungnya.
6.             Gunakan keyword pada postingan yang kira-kira bisa mengangkat nilai di mesin pencari. Jangan terlalu banyak mengetikkan keyword pada mesin pencari karena ada sebagian mesin pencari yang tidak suka dengan teknik ini, termasuk mengulang-ulang keyword yang melebihi batas kewajaran.
7.             Gunakan fasilitas tag untuk menambahkan judul lain pada postingan utama kita.
8.             Gunakan kategori yang beragam dalam satu postingan selama masih berhubungan dengan tulisan yang kita buat.
9.             Daftarkan hasil karya “tulisan terbaik” kita pada social bookmarking, seperti blogcatalog.com, infogue.com, lintasberita.com, blog-indonesia.com, dan lain lain. Karena dengan cara ini blog kita akan didatangi oleh banyak pengunjung dari seluruh dunia.
10.         Daftarkan blog kita pada mesin pencari yang diinginkan seperti Google, Yahoo, Bing, dan lain sebagainya. Ini dimaksudkan supaya mesin pencari lebih cepat mengenali blog kita dan langsung memprioritaskannya.
11.         Persilakan orang lain untuk mengcopy isi dari blog kita selama dia mencantumkan sumbernya dari sumber aslinya. Jjangan melakukan copy-paste seenaknya karena kita harus bisa menghargai hak kekayaan intelektual orang lain.
12.         Jangan membuat postingan yang sifatnya hoax/ bohong, menimbulkan kontroversi, menyinggung sara, melanggar hukum, berbau pornografi, teroris, dan lain-lain. Karena semua itu ada akibatnya, salah satunya dapat menyebabkan ditutupnya blog/ web kita atau yang lebih buruk lagi adalah masuk penjara karena sekarang sudah ada undang-undangnya yang mengatur konten yang ada di dunia maya.
13.         Selain memiliki konten yang banyak dan kaya, kita juga harus memastikan bahwa website/ weblog kita memiliki konten yang unik karena dengan keunikan itu kemungkinan pengunjung akan mengulangi kunjungannya ke website/ weblog kita.